dipy:
Senin siang, di hari ulang Tahun Rasulullah, di saat aku dibebaskan untuk bercengkerama (halah!) lagi dengan computer….setelah berhari-hari terkapar dan dikurung…..rasanya banyak sekali perasaan yang ingin kutumpahkan. Rasa sakit,rasa takut,rasa kesal,rasa bosan….bercampur jadi satu.
Kuputuskan untuk curhat pada Allah. Tapi aku menulisnya dengan dada sesak menahan tangis. Ketika sedang termenung memandangi tulisan yg baru saja kubuat, seseorang menyapa lewat GT,
” lagi ngapain?”
” lagi ngedit notes!”
” nulis apaan lagi?”
” curhatku sama Allah. Tapi aku pengen nangis nih”
” halah! Kebiasaan! Dasar cengeng!”
” serius, beneran aku mau nangis!”
” ya udah, nangis aja”
” tapi ada ayah!”
” nangis manusiawi kalee!”
” tapi ayah gak suka kalo aku nangis. Buat ayah kalo aku nangis Cuma ada 2 kemungkinan: aku sakit atau dia nyakitin perasaan aku. Asumsi itu bisa bikin dia panik, merasa bersalah n terluka. Aku gak mau ayah terluka”
” ya udah nangisnya pas shalat aja”
” gak bisa juga, pasti akan jadi pertanyaan juga”
” pas tahajud”
” apalagi, mataku pasti bengkak”
” pas shalat dhuha, ayah gak ada kan?”
” anak-anak suka lapor ke ayah”
” halah ”
” aku nangisnya hari sabtu aja ma hari minggu”
” lah?”
” pas acara Idola Cilik n termehek-mehek. Kalo ditanya ayah aku bilang aku terharu liat acara itu. Padahal sekalian nangisnya”
” Allah emang ngasih cewek air mata tau. bentar ya, aku terima telepon dulu”
” iya ”
Percakapan terputus karena aku kembali serius mengurusi notesku. Setelah ku post, ada rasa lega di hati. Tapi begitu membaca komentar-komentar terhadap notes tersebut, dadaku kembali sesak, air mata mulai jatuh tidak tertahankan, tapi tetap kutahan tanpa suara. Kusudahi acaraku dengan komputer, kuambil wudlu dan sholat.
Sore hari, kubuka lagi fb. Hah? Apaan nih? Kubaca tulisan itu.....kembali menyulut emosiku untuk kembali ingin menangis.
Atas seijin pemiliknya, kusalin tulisan itu.
Ibunda, mengapa engkau menangis?
Pada suatu malam seorang anak bermimpi bertemu dengan Allah, dan bertanya",Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya, Allah menjawab :
"Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya.
Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.
Pada wanita Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, sakit, lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walaupun, tak jarang anak2nya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.
Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi2 yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembutnya olehnya.
Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa2 sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?
Kuberikan kepadanya kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.
Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan."
Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup, karena di kakinyalah kita menemukan surga.
############
Ya, Allah....betapa maha baiknya Engkau. Tapi aku gak bisa seenaknya menangis. Ya Allah, tolong peluk aku, aku ingin menangis di haribaan-Mu, agar lega sesakku, agar lepas bebanku, agar sirna sakitku, agar tenang perasaanku. Aku gak mau melukai perasaan ayah dengan menangis didepannya. Tidak akan! Dia sudah terlalu sangat baik menjaga aku, aku gak mau dia sedih.
Sumpah, aku bener-bener pengen nangis!!!
( dan itu baru kesampaian hari selasa pagi, ketika ku telepon seseorang, hanya untuk memperdengarkan tangisku. Kebayang kan betapa bingung n betenya orang tersebut. Sorry ya, bro!)
(To: -
- Allah, aku ingin selalu berada di dekat-Mu!
- Dee, thx atas semua supportmu selama ini!
- Teman-teman semua yg peduli n sayang padaku, terima kasih banyak! )