welcome

selamat datang di Beranda Dipy

foto-slide

Jumat, 18 Juni 2010

Makcomblang Cilik

dipy:
" Mbaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak..............." kudengar Dede berteriak.
Si mbak yang sedang menyetrika memandangku. Kudiamkan.
" Mbak Ooooooniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii......................" terdengar lagi teriakan Dede.
" Sana samperin dulu,mbak" kataku.
Si mbak buru-buru mencabut kabel setrikaan dan berlari mencari Dede. Kuteruskan pekerjaanku. Sepuluh menit kemudian mbak kembali lagi dan melanjutkan menyetrika.
Keesokan harinya pada jam yang sama kembali terdengar teriakan Dede.
" Mbaaaaaaaaaaaaaaaaaaak....................siniiiiiiiiiiiiii"
" Teh, mbak ke Dede dulu ya," si mbak minta ijin pada Fira. Fira mengangguk dan berdiri lalu mengikuti mbak ke depan. Aku terus mengetik. Tak berapa lama kemudian Fira menghampiriku dan menarik tanganku.
" Apaan sih,Teh?" tanyaku kaget.
" sssstt........diem dulu..." katanya sambil menempelkan telunjuk ke bibirnya. Fira menarikku ke ruang tamu dan menyibakkan tirai tipis jendela.
Kuintip keluar. Kulihat Dede sedang bermain bola sendirian di carport. Lah.....si mbaknya kemana ya....
Tapi kulihat dibalik fiberglass pagar ada seseorang sedang berdiri sambil bersender ke pagar. Terdengar sama-samar suara orang sedang mengobrol. Kutatap Fira......
" Mbak Oni nya mana, Teh?" tanyaku.
Fira kembali menarik tanganku menjauhi ruang tamu.
" itu mbak Oni nya di luar lagi ngobrol sama tukang siomay" jelasnya.
 " hah......tukang siomay? Kok?...." tanyaku bingung. Ngapain coba si mbak ngobrol panas-panasn sama tukang siomay.
 " dede tuh...." kata Fira.
 " Kok Dede? Emang kenapa?" tanyaku bingung.
 " Dari kemaren-kemaren Dede kenal-kenalin mbak ma orang-orang" katanya.
 " Orang-orang siapa?" aku makin tak mengerti.
" Tukang bakso, tukang es krim, tukang kerupuk, sekarang tukang siomay. Pernah malahan dikenalin ke tukang ngamen"
" Astaghfirullah.........Dede apa-apaan sih........cepet panggil mbak masuk" perintahku.
 " Dede nya dipanggil juga nggak?" tanyanya.
" Dede nanti aja. Panggil mbaknya dulu aja"
Fira berlari keluar. Tak berapa lama kemudian mbak masuk beriringan dengan Fira.
" Kamu abis ngapain,mbak? Ngapain panas-panas gini ngobrol di depan pintu"
" Maaf,bu.........itu Dede.......maksa nyuruh kenalan sama tukang siomay" katanya pelan sambil menunjukkan kepala.
" Lha kamunya juga mau........ngapain sih Dede diikutin...."
" kata Dede kalo saya nggak mau kenalan, Dede nggak mau makan......maaf,bu....." katanya.
Uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh........lagi-lagi cindil cicit cuit ini bikin masalah.
" Ya udah.....tapi awas ya....lain kali kalo Dede macem-macem lagi bilang ke ibu. Teh, panggil Dede"
Mbak Oni mengangguk dan pamit ke belakang.
Lalu Dede masuk menghampiriku.
" Ada apa bunda sayaaaaaaaang.........." katanya sambil mengelus pipiku.
" Duduk, bunda mau ngomong...." kataku dengan dingin.
" Ada apa siiiiiiiiih.........Dede salah apa lagiiiiii......"
" Dede ngapain sih pake ngenal-ngenalin mbak Oni ke tukang siomay?" tanyaku.
" O itu......kirain ada apaan.......ya nggak apa-apa atuh Dede kenalin mbak Oni. Mbak Oni kan masih baru disini.......sengaja Dede kenalin supaya mbak Oni punya temen. Kemaren Dede kenalin ke mang bakso, trus mang es krim.....trus aa aa yg suka ngamen itu lho,bund...." dia menjelaskan dengan mimik sok tau tea.
" Haduuuh Dedeeeeeeeee........nggak boleh......mereka kan orang tidak dikenal......"
" Yeeeee bunda........kata siapa mereka tidak dikenal.......Dede kenal kok sama mereka......Dede kan sering beli bakso.....beli es krim.....beli siomay......."
Ya Allah......ngejelasinnya harus gimana ya.......
" De, gini ya........emang Dede tau rumah mereka? Emang Dede tau mereka orang mana? Emang Dede yakin mereka orang baik......." tiba-tiba Dede menukas....
" Mereka baek bundaaaaaaaaaa................mereka mau tuh Dede ajak maen bola....." masih tetap keukeuh.
" Lagian kan nggak mungkin Dede kenalin mbak Oni ke A Fadil........nggak level kaan..........." tetep sok tau.
" apa tuh maksudnya nggak level?" aku makin nggak ngerti.
" A Fadil kan masih sekolah..........mbak Oni mah udah kerja.........ya nggak level atuh. Mbak Oni dikenalinnya harus sama yang udah kerja lagi. Itu jualan kan kerja juga........nyari uang.....iya kan....."
Guuuustiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii..........
" Dede, dengerin. Gimana kalo mereka jahat. Nanti mbak Oninya dijahatin kan kesian...."
" Nggak mungkin dong mereka jahat. Mereka kan takut sama Dede...."
" Mana ada orang dewasa takut sama anak kecil. Pokoknya bunda nggak suka. Bunda juga nggak suka kamu ngancem-ngancem mbak Oni...."
" ngancem apa?" elaknya.
"Itu mbak bilang kamu ngancem nggak mau makan kalo mbak nggak mau dikenalin ke orang-orang......apaan itu maksudnya?"
" ya biar mbak Oni mau dikenalin....." katanya polos.
" Bunda nggak mau denger lagi......pokoknya Dede nggak boleh kenal-kenalin mbak sembarangan"
" Dede tuh maksudnya baik. Supaya mbak Oni punya temen ngobrol. Mbak Oni kan perlu bersosialisasi........eh Teh, bener ya ngomongnya......." tanyanya ke Fira. Kulihat kakaknya mengangguk.
" Apaan lagi tuh....."
" iiiiiih bunda nih gimana sih.........mbak tuh harus punya temen ngobrol.....biar nggak stress gitu loh....siapa tau ntar mbak Oni juga punya pacar.......kan bagus tuh...." katanya.
Kuberi isyarat agar Fira mendekat.
" teteh cuma bilang kata bu guru manusia itu harus bersosialisasi..........hidup bermasyarakat.......teteh cuma bilang gitu aja........dasar aja Dedenya,bund..." kata Fira.
Oalaaaaaaaaaaaaah...........ya emang bener sih. Tapi kok Dede jadi malah menginterpretasikannya kayak begitu. Gimana coba kalo orang yang dikenalin Dede itu tiba-tiba punya niat jahat..........halah kok jadi malah aku yang parno ya. Tapi sumpah.....cape hateeeeeeeeeee..........plis dong Deeeeeeeeee.........jangan nyari gara-gara aja atuh........junkhead tau.







Selasa, 15 Juni 2010

Surat Untuk Bu Guru

dipy:
Pulang sekolah Adit bertanya,
" Bener gitu Dede sekolah tinggal 2 minggu lagi?"
 " Ya bener atuh. Emangnya Dede mau di TK terus" jawabku.
" 2 minggu tuh lama apa sebentar?"
" liat kalender gih.......hitung dari hari minggu sampai sabtu......terus tambahin ngitungnya dari hari minggu sampai sabtu lagi"
Adit berlari mengambil kalender meja dan mulai menghitung.
" 14 hari.........wah jadi Dede sekolahnya 14 hari lagi?" tanyanya.
" iya, kan Dede mau lanjutin sekolah ke SD..."
" Jadi Dede nggak akan diajar sama bu Heri dan bu Amel lagi?"
" Bu amel sama Bu Heri kan guru TK......nanti kalau SD ya gurunya ganti lagi dong" jelasku.
" waaaaah gimana dong......nanti Dede nggak bisa ketemu mereka lagi dong...."
" Bisaaaaaaaaa........kan kapan-kapan Dede bisa maen ke TK atau kita ke rumah bu Amel sama bu Heri."
" Nanti bu Amel sama bu Heri masih inget Dede nggak ya?"
" Kalau Dedenya ninggalin kesan yang baik ke bu Amel ma Bu Heri......pasti mereka tetep inget sama Dede"
" Kesan tuh apa?"
Huluh........naon atuh nya? Yey........apa atuuuuuuh......
" kesan tuh hal yg diingat oleh seseorang. Kalau Dede nakal ya kesan atau bu guru bakal ingetnya Dede tuh nakal. Kalo Dede pinter....bageur.....ya kesannya baik"
" Aduh.....gimana dong. Kemaren-kemaren kan Dede suka bikin kesel bu guru. Berarti kesan Dede jelek dong....."
Upz...........nyadar juga nih anak.
" Bisa dirubah kok kalau Dede mau"
" Gimana caranya?"
" kan masih ada waktu 2 minggu........terserah Dede gimana caranya, pokoknya buat bu guru inget kalau Dede tuh anak yang baik" kataku.
" Iya deh. Nanti Dede pikir-pikir...."
Halah....pikir-pikir......lagunyaaaaaaaa.........sok iyeh.
Selama 2 hari Dede terlihat murung, seperti ada yg dipikirkan. Kata Fira Dede lagi mikir gimana caranya membuat kesan yang baik untuk bu guru. Oalaaaaaaaaah Dedeeeeeeee.........tapi biarin lah. Belajar memikirkan jalan keluar sendiri.
Sampai suatu sore, dede menyerahkan 2 buah amplop.
" Apaan nih?" kubaca kata-kata yg tertera di sampul depan amplop. 

......kepada: Bu Amel.....
......kepada: Bu Heri.....

Ya ampun, Dede kirim surat untuk bu guru.

" Besok bunda ke sekolah Dede kan? Dede nitip surat ini buat bu guru", besok kebetulan ada pembagian uang tabungan.
" Kenapa Dede nggak kasihin sendiri aja?" tanyaku.
" Nggak ah, malu"
" Bunda boleh baca nggak?"
" Jangaaaaaaaaaaan.........itu surat buat bu guru tau....." katanya.
Hmmmmm......sok berahasia ni bocah. Malamnya kucoba mengintip isi amplop.......tapi di lem rapat. Huh.....bener-bener rahasia ternyata.

Besoknya kuserahkan surat-surat tersebut. Surat itu dibuka bu guru, kulihat mata bu guru berkaca-kaca.
" Boleh liat nggak,bu?' tanyaku.
Bu Amel dan Bu Heri menyerahkan surat Dede. Surat untuk bu Amel ditulis dengan pensil, surat yang untuk bu Heri ditulis dengan pulpen 2 warna.......hitam dan biru ( dan Dede bilang pulpen hitamnya habis tintanya, jadi lanjutinnya pake pulpen biru.....halah)

mulai kubaca:

" Ass.Wr.Wb.
Bu guru yang baik, terimakasih atas segala bibingan (mungkin maksudnya bimbingan) dan pelajaran yang telah diberikan selama ini. Mohon maaf selama ini Adit telah membuat ibu jengkel, ibu marah, ibu kesal. Tapi Aditya janji bu di SD Adit janji ngak (mungkin maksudnya nggak) akan nakal lagi.
wass.wr.wb
aditya narayan "

wakakakakak........antara pengen ketawa dan terharu. Kita lihat saja nanti......gimana nanti Dede di SD. Ayo kita tunggu.......

Cinta 2

dipy:
Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

Minggu, 13 Juni 2010

Cinta 1

dipy:
Cinta itu rasa yg hadir tiba-tiba
Bisa datang kapan saja dan tidak bisa diduga
Cinta bisa hadir pada pandangan pertama
Cinta juga bisa hadir karena biasa
Tapi cinta tidak bisa dipaksa karena hanya akan hadirkan derita
Cinta itu saling memahami dan menerima
Bukan memaksakan dan menekankan kehendak kita
Cinta itu memberi bukan meminta
Cinta akan tetap ada bila kita berusaha......bukan hanya sekedar menunggu dan menerima
Kala cinta telah hadir, peganglah erat dengan sepenuh jiwa
Kala cinta itu pergi, relakan dan berserah pada-Nya
cinta akan hadir dengan berbagai cara tanpa bisa kita sadari dan kita elakkan
Siapa yg bisa lari dari kuasa cinta?
Siapa yg bisa tolak sihir cinta?
Cinta bisa jadi anugerah bila hadir pada orang yg tepat
Cinta bisa jadi petaka ketika salah tempat